Sabtu, 07 Maret 2015

PENGERTIAN TENTANG TOPENG

    Topeng adalah benda dari kertas, kayu, plastik, kain, atau logam yang dipakai menutup wajah seseorang. Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan, karena menyimpan nilai-nilai magis dan juga religis. Peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan kegiatan adat.

Wujud topeng yang diekspresikan oleh manusia pada awalnya adalah untuk upacara keagamaan, dan kemudian diekspresikan juga melalui bentuk atraksi untuk menyertai berbagai ritual tertentu. Topeng di berbagai daerah umumnya dapa berupa aktifitas penghormatan berupa adegan sesembahan (pemujaan) atau memperjelas watak (karakter) tertentu dalam sajian seni pertunjukan. Bentuk topeng bermacam-macam, hal ini disebabkan oleh prilaku adaptif dari manusia yang mengimitasi berbagai objek, misalnya menggambarkan binatang dalam bentuk atraksi ritual ‘perburuan’, menggambarkan roh-roh atau mahluk-mahluk mitolisi tertentu. Pada perkembangannya, topeng lebih sepesifik juga menggambarkan watak manusia, dan tempramental emosionalnya, seperti: marah, ada yang lembut, dan adapula yang kebijaksanaan.
Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni. Tidak hanya karena artistik, tetapi juga menyimpan nilai-nilai yang bersifat simbolis. Karena topeng dalam kehidupan ini telah menunjukan sesuatu yang bersifat esensial yaitu menyembunyikan ‘wajah’ asali dari seseorang. Artinya wajah seseorang memang sengaja tidak boleh diperlihatkan secara umum. Hal ini sangat jelas diturunkan oleh konsep yang bersifat transendental (tuhan). Alam transendental dalam berbagai pemahaman religius menunjukan aspek ‘ketabuan’, bahwa tidak ada yang dengan sengaja berani atau mampu menggambarkan ‘wajah’ sifat transendental. Sehingga konsep tentang ‘Dewa Raja’ sangat ditabukan untuk ditatap langsung oleh rakyat. Demikian juga rakyat, pada umumnya rakyat juga tidak diperkenankan untuk menatap langsung ‘raja’, oleh karena itu untuk menunjukan kepatuhan seringkali rakyat yang menghadap raja selalu mengenakan topeng, atau sengaja ditutup dengan topeng tertentu. Aspek yang dianggap tabu itu mengakibatkan mendasari berbagai konsep kesenian etnik, bahwa jika orang yang tampil di atas penggu selalu mengenakan topeng, atau membuat sikapnya berubah dan bertentangan (paradox) dengan watak aslinya.
Pengertian yang paling mendasar dari ‘topeng’ adalah benda menutup wajah agar dapat mengubah atau membentuk karakteristik wajah yang baru. Penyimpanan wajah asli ini dimaksudkan sebagai simbol, bahwa aspek yang sesungguhnya sifat selalu disembunyikan agar tidak sesegera mungkin di ketahui oleh orang lain, bahkan banyak orang yang sengaja mencari wajah baru yang membuat dirinya tampil seperti apa yang dipikirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar